Rai gedex

Kampung MEGALITH

Diposting oleh Yostiari Kamis, 24 Juni 2010

MEGALITIK: Disbudpar akan melakukan koordiansi terhadap temuan benda-benda bersejarah di Kecamatan Pajar Bulan, beberapa waktu lalu. Terkait Temuan Kampung Megalitik di Pajar Bulan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lahat menanggapi secara positif adanya penemuan kampung megalitik di Desa Skendal Kecamatan Pajar Bulan oleh pihak Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi. Kendati hingga saat ini BP3 Jambi sendiri belum melakukan koordinasi langsung dengan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lahat.
Kepala Disbudpar Sri Muliati SH MM mengatakan, situs-situs bersejarah ataupun benda-benda kuno yang ada di seluruh wilayah Indonesia merupakan aset nasional. Sehingga, dalam hal ini penemuan kampung megalitik di Desa Skendal akan menjadi hak dan tanggung jawab BP3 Jambi sebagai balai pelestarian purbakala yang meliputi wilayah kerja Jambi, Sumatera Selatan (Sumsel), Bengkulu dan Bangka-Belitung (Babel). Namun demikian, sudah selayaknya jika pihak BP3 Jambi memberikan laporan ataupun koordinasi dengan Pemerintah setempat sebagai pemilik wilayah.
“Memang tidak ada aturan bakunya, jika pihak BP3 Jambi harus melapor kepada Pemda ataupun Disbudpar jika adanya penemuan. Namun etikanya, alangkah lebih baik jika ada laporan kepada kita sebagai pemilik wilayah,” katanya.
Sri mengakui, saat ini memang belum ada anggaran khusus yang dialokasikan dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Lahat sebagai biaya pengelolaan dan perawatan untuk situs-situs megalitik ataupun benda-benda bersejarah lainnya. Namun, sejauh ini pihak Disbudpar Lahat selalu berupaya membantu biaya pengelolaan lainnya, di luar perilaku terhadap benda tersebut. Seperti biaya pengecatan pagar, biaya kebersihan lokasi, dan lain-lain.
“Memang sejauh ini belum ada anggarannya. Tapi kita tetap berupaya membantu dalam skala kecil, khususnya dalam perawatan fasilitas penunjangnya. Karena memang pengelolaan dan perawatan untuk situs megalite ini utamanya dari pihak BP3 Jambi” ungkapnya lebih lanjut kepada Lapos.
Nah, terkait adanya rencana relokasi situs-situs megalit dalam satu kawasan oleh pihak Pemda, hal ini tidak diperkenankan oleh pihak BP3 Jambi. Sebab, sesuai dengan aturannya semua situs-situs megalit dan semacamnya tidak boleh dipindahkan dari lokasi aslinya, kecuali dalam keadaan darurat seperti rawan erosi, terancam hilang, dan rawan rusak.
Bahkan, pemindahan ini juga harus dilakukan sesuai dengan detail aslinya. Seperti arah situs, posisi peletakan, cara menggali, dan lain-lain. Untuk itu, jika ingin mengumpulkan situs megalitik dalam satu kawasan maka lebih disarankan untuk membuat duplikatnya. Dalam hal ini, pihak BP3 Jambi bersedia menyediakan tenaga ahlinya, sementara Pemda menyiapkan dananya.
“Jadi tidak bisa sembarangan, karena kalau sudah dipindahkan kemungkinan rusaknya besar. Selain itu, pembangunan situs megalite pada zaman dahulu sarat akan makna ritual. Maka jika sudah di relokasi maka nilai sejarah dan ritual itu akan hilang. ” papar Sri.
Terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lahat, Herliansyah SH mengungkapkan, pihaknya sangat senang dengan ditemukannya kampung megalitik ini. Sebab, hal ini akan semakin memperbanyak temuan benda bersejarah di setiap wilayah Sumatera Selatan, khususnya Kabupaten Lahat.
“Diharapkan, kampung megalitik ini sendiri dapat di kelola dengan baik sehingga kedepan dapat menjadi kawasan pariwisata budaya dan sejarah. Bahkan, lanjut dia, jika memungkinkan pihaknya kedepan dapat mengajukan usulan anggaran khusus dalam APBD Kabupaten Lahat guna mendukung pengelolaan dan perawatan situs-situs tersebut,” ulasnya.
Nah, agar penemuan kampung megalitik ini dapat disikapi secara postif oleh pihak Pemkab Lahat dengan berkoordinasi dengan pihak BP3 Jambi dan dinas terkait lainnya. Sehingga, penemuan kampung ini dapat lebih memberikan banyak manfaat dalam bidang seni budaya dan edukasi. “Koordinasi jelas harus lebih dibangun lagi kedepannya. Ini semua demi kemaslahatan dan perkembangan dunia kepariwisataan Lahat kedepannya,” pungkas Herliansyah.


bookmark
bookmark
bookmark
bookmark
bookmark