Rai gedex

Megalith Wanita Menari Ditemukan

Diposting oleh Yostiari Senin, 21 Juni 2010



SITUS: Situs batu berelief menyerupai wanita berperut buncit seperti sedang menari ditemukan di Dusun Pajar Bulan Kecamatan Pajar Bulan, kemarin (14/4).

Kembali batu berelief menyerupai wanita berperut buncit di tangan kirinya tengah memegang tanduk rusa, yang ditemukan di halaman rumah warga beberapa waktu lalu di Dusun Pajar Bulan Kecamatan Pajar Bulan Kabupaten Lahat, diduga melukiskan wanita tersebut tengah menari.
Ketua Tim Peneliti Balar Palembang Kristantina Indriastuti memaparkan, temuan tersebut merupakan temuan baru dan menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut, oleh karenanya, akan melakukan penelitian lebih dalam.
“Ada dua temuan batu megalit yakni batu datar dan batu berelief persis di halaman rumah warga milik Amir Hamzah. Setelah dilakukan penggalian, ditemukan sebuah situs batu berelief menyerupai wanita dengan perut buncit tengah menari tangan kirinya tengah memegang tanduk rusa,” tegas dia disela penggalian.
Situs megalit itu merupakan batu jenis andesit merupakan batu keras atau tidak mudah hancur. Karena, usia situs batu ini diperkirakan berumur lebih kurang 2500 tahun yang silam.
“Artinya, dengan adanya temuan berbaga situs ini bisa disimpulkan bahwa dahulunya kawasan Pajar Bulan ini telah ada kehidupan manusia pada masa ribuan tahun silam,” terang dia memaparkan.
Yang jelas, adanya bentuk relief situs, pada zaman itu telah mengenal budaya setidaknya telah mengenal penggunaan logam semisal besi, tegasnya. Lebih jauh Kristantina mengatakan, saat disinggung jumlah sementara situs yang berhasil ditemukan oleh tim arkeologi di kawasan ini? Jawabnya yang terbanyak temuannya sepanjang penelitan peninggalan purba yang dilakukan di sejumlah daerah.
Bayangkan, pendataan yang dilakukan sejauh ini pihaknya telah menemukan sedikitnya 223 temuan batu megalit yang baru, yang terdiri dari menhir atau tugu batu, dolmen, batu berelief, batu datar, dan tetralit batu gelung. Kemudian pihakya juga menemukan beberapa peninggalan alat yang digunakan untuk mengolah hasil bumi seperti lumpang batu dan lesung batu.
“Hari ini masuk hari keenam, tim kita berhasil menemukan 223 situs, terdiri 113 situs berupa batu datar, 62 situs dolmen, 13 lumpang batu, 20 lesung batu, satu menhir, 3 kelompok batu gelang dan 12 kelompok tetralith. “Batu gelang dan tetralith sendiri merupakan temuan batu bersusun melingkar menggambarkan tempat pertemuan,” demikian urainya.
Sedikitnya 30 lebih situs purbakala berupa batu megalit di Dusun Pajar Bulan Kecamatan Pajar Bulan Kebupaten Lahat kembali ditemukan oleh Tim Peneliti dari Balai Arkeologi (Balar) Palembang yang diketuai Kristina Indriastuti.
Dari hasil temuan itu, tim menarik kesimpulan, wilayah Pajar Bulan diduga sebagai tempat pemukiman kuno. Hal itu dibuktikan dari berbagai temuan berupa batu datar yang membentuk tempat pertemuan atau balai sidang.
Namun, untuk memastikan kesimpulan tersebut, tim masih melakukan penelitian lebih lanjut. “Belum bisa dipastikan, namun dugaan tim arkeolog yang bertandang kali ini kuat dugaan Pajar Bulan merupakan lokasi pemukiman kuno,” tegas Kristina.
Sementara, apa yang tersimpan di balik berbagai situs yang ditemukan di tanah Basemah tersebut, tidak menutup kemungkinan kalau daerah tersebut merupakan pusat pemukiman zaman dahulu.
Puluhan temuan situs megalit yang telah terangkat ke permukaan, tambahnya. Khususnya di Pajar Bulan, seperti situs berupa Batu Datar 23 buah, Dolmen 2 buah, Batu Tegak 3 buah, Menhir 2 buah, 1 Lumpang Batu dan Tetralet atau tempat pertemuan sebanyak 3 buah.
Temuan Megalit di daerah Pajar Bulan tersebut merupakan temuan baru yang menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Bayangkan, hari pertama penelitian sendiri, pihaknya sudah menemukan 30 lebih berbagai jenis batu megalit.
“Kondisi yang ada bukan tidak mungkin, merambah temuan situs megalit lainnya, betapa tidak masih banyak lokasi yang diduga tersimpan situs megalit di daerah sini,” beber Kristina.
Dalam penelitian yang dilakukan Tim Balar Palembang, melakukan dua kegiatan penting yakni survei temuan dan Axavasi. Axavasi yakni penggalian beberapa situs yang menunjukan indikasi ada temuan lain seperti kubur batu, ataupun temuan-temuan baru.
“Tidak hanya meneliti temuan megalit di Pajar Bulan, tidak terlepas perhatian mereka juga meneliti temuan megalit di Pagaralam. Yakni, Punden Berundak-Undak atau Tangga Batu dan Arca Tanpa Kepala di Cawang Baru yang semapt diekspos belum lama ini,” beber Kristina.
Terpisah, Balai Perlindungan Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi (Sumatera Selatan, Jambi dan Babel) juga bagian tim penelitian saat Tim Balar ke lokasi. Koordinator BP3 Jambi Ahmad Rivai menembahkan, masih banyak yang terpendam peninggalan benda purbakala.
Sisi lain keberadaan benda purbakala yang telah diangkat dan teliti sebagian kondisinya tidak terawat, ada yang telah berpindah tempat loaksi situs.
“Mirisnya, temuan lokasi situs terkadang dilakukan terlebih dahulu dilakukan masyarakat untuk kepentingan tertentu yang diyakini ada benda berharga tidak beda layaknya harta karun. Terkadang, posisi awal ataupun sebagian benda situs diduga mengalami perubahan,” pungkas Rivai beberapa waktu lalu.

bookmark
bookmark
bookmark
bookmark
bookmark