Rai gedex

Bunga Raflesia

Diposting oleh Yostiari Rabu, 02 Juni 2010

RAFLESIA: Masih berupa kuncup setinggi 2 meter di temukan kembali di Pagar Alam.


Bunga raflesia, atau biasa disebut juga bunga bangkai. Bagi masyarakat Pagaralam menyebutnya bunga kerugbut. Ternyata Bunga yang Menjadi ikon Kabupaten Bengkulu Dapat juga tumbuh di daerah berhawa dingin ini. Bunga tersebut tumbuh subur di tanah Pagaralam, tepatnya di Dusun Petani Kelurahan Alun Dua Kecamatan Pagaralam Utara.

Penemuan Kali ini adalah Untuk ketiga kalinya. Tanaman memiliki bahasa latin Rafflesia Arnoldii diambil dari nama si penemunya, tumbuh tidak jauh dari pemukiman warga tepatnya di aliran siring / got sebuah kebun kopi milik warga setempat.

Kendati belum mekar penuh, keindahan bunga cukup menakjubkan. Terdapat kelopak kembangnya masih kuncup, tingginya lebih dari orang dewasa atau sekitar 2 meter berdiameter sekitar 0,5 meter.

Tanaman ini merupakan tumbuhan Parasit obligat, yang terkenal memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan bunga terbesar di dunia Ciri lain, tidak memiliki daun sehingga tidak mampu Berfotosintesis. Tumbuhan ini Endemik di pulau Sumatra, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan).(Berbagai sumber)

Bunga tersebut pertama kali ditemukan oleh Abu (40), warga Kampung Purwasari Kelurahan Beringin Jaya Kecamatan Pagaralam Utara saat dirinya sedang mancing ikan di sekitar aliran siring tersebut, pada Kamis (27/5) sekitar pukul 16.30 Wib. “Saat itu niatnya ingin mancing, tidak sengaja menemukan bunga kerugbut ini. Kondisnya sudah besar tapi belum mekar,” aku Abu.

Tetapi ada keanehan dari bunga kerugbut tersebut, sebelumnya dirinya melintas di lokasi belum ada bunga tersebut dua hari sebelum menemukan bunga itu. Dia juga mengaku, bunga jenis Raflesia ini memang terkenal tumbuh di daerah Bengkulu. Melihat keberadaan bunga raksasa ini, sempat mengurungkan niatnya mincing. Dan langsung melaporkan kepada warga lainnya. “Saya benar-benar terkejut, padahal 2 hari lalu sebelumnya tidak ada, kok tiba-tiba bunga ini sudah tumbuh,” ungkapnya.

Sementara itu, Nata (24) warga Dusun Petani mengaku, penemuan bunga raflesia yang di daerahnya tersebut sebelumnya sudah pernah terjadi beberapa tahun silam. Bahkan bunga bangkai ini sudah tiga kali ditemukan warga di daerah ini. “Penemuan bunga ini bukan yang pertama kali terjadi. Karena sebelumnya beberapa tahun silam, yakni pada tahun 1957 dan 1986 sudah pernah ditemukan warga,” akunya.

Informasi ini, berdasarkan keterangan para sesepuh setempat. Terakhir untuk ketiga kalinya baru-baru ini, ditemukan kembali oleh Abu di lokasi yang sama tidak juah dari lokasi sebelumnya sekitar 50 meter.

Kendati bunga ini tumbuh di daerah dingin, diperkirakan umurnya tidak bertahan lama. Sebab yang sebelumnya juga sudah tumbuh di daerah tersebut, setelah berkembang akhirnya layu sendiri. Biar aman dan tidak rusak, sekeliling bunga ini dipagari oleh warga.

“Belum tahu berapa umur bunga ini, guna melihat lebih jauh keberadaanya, warga bersama karang taruna di dusun ini membersihkan di sekitar lokasi penemuan bunga, agar warga lainnya bisa langsung melihat keberadaan bunga langka tersebut,” pungkasnya.

bookmark
bookmark
bookmark
bookmark
bookmark