Rai gedex

Lematang Trade Center (LTC)

Diposting oleh Yostiari Kamis, 27 Mei 2010



Ini dia Maket Rencana Pembangunan Lahat Kedepan. Tentunya Lahat bakal tambah Wah saja. Moga-moga cepet terealisasi. Lahat Musti Di depan masa kalah sama Empat Lawang, Kabupaten yang baru sumur batita. Perkembangan dari Kabupaten Lahat terus menghasilkan sesuatu yang positif, dalam waktu dekat, lahan eks Markas Detasemen Peralatan (Madenpal) A yang terletak di Jalan Inspektur Yazid atau Jalan Prof Emil Salim akan didirikan Lematang Trade Center (LTC), dengan lahan tahapan pertama mencapai 6.000 meter persegi.

“Di LTC nantinya, kita akan membangun kios sebanyak 60 buah, ruko ada 40, dan lapak bagi pedagang kaki lima (PKL) yang bakal direlokasikan mencapai lebih kurang 100 buah,” kata Komisaris PT Karima Cipta Karsa Ir H Wirawan Jatmiko MM ditemui di ruang kerjanya, Kamis (27/5).

Nah, bangunan pertokoan direncanakan tiga lantai dan dua lantai sebanyak 60 pintu ruko untuk hotel dan rumah makan. Pada bagian belakang bakal dibangun kios satu lantai sebanyak 100 unit dan depan menghadap Jalan Inspektur Yazid sebanyak 20 unit ruko tiga lantai.

“Di bagian dalam berhadapan dibangun sebanyak 40 unit ruko dua lantai, sedangkan di belakang dibangun bangsal untuk PKL hamparan seluas lebih kurang 500 meter persegi,” jelasnya kepada Lapos.

Berikutnya, areal parkir dan taman dibuat dari paving block yang dapat menyerap air dibangun seluas lebih kurang 1.000 meter persegi, dan tentunya dapat menampung kendaraan hingga 200-300 mobil.

“Untuk taman, kita akan design sedemikian rupa, sehingga para pejalan kaki dan pemilik ruko dapat merasa nyaman, asri, sejuk, teduh, dan kebersihan dari lingkungan LTC tetap nomor satu,” urai Wirawan.

Bagaimana dengan sarana dan prasarana penunjang LTC? “Baik, kita disini tentunya tidak akan melupakan fasilitas yang ditawarkan dalam bangunan tersebut, Kami akan memperhatikan jaringan listrik, air bersih, pembuangan air kotor, limbah antara cair dan padat nantinya dipisahkan serta pengelolannya,” ucapnya seraya menambahkan, pihaknya menargetkan pengerjaan dari LTC tersebut akan diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun, sembari menunggu hasil koordinasi antara pihak PT KAI, Kodam, dan Kodim.

Ditambahkanya, tentunya bangunan LTC selalu menomorsatukan pengamanan kebakaran dan petir. Disini sistem pengamanan kebakaran yang direncanakan adalah sistem pendeteksian dengan hydrant dan portable fire esting miser, sedangkan penangkan petir digunakan EF lighting terminal.

“Terpenting, bagi pelaku usaha menengah atas maupun ke bawah akan menikmati sarana dan pra sarana yang dimiliki oleh LTC tersebut, sehingga pedagang dapat mempergunakannya dengan sedemikian rupa,” tutur Wirawan.

Wirawan menyebutkan, pihaknya di atas lahan milik PT KAI tersebut tidak sepenuhnya memilikinya, sebab batas waktu yang diberikan hanya 30 tahun, dan apabila tenggang waktunya habis maka aset dikembalikan kepada PT KAI.

“Sama halnya ruko yang kita dirikan didepannya, di atas lahan tersebut merupakan aset milik Pemda yang dipergunakan selama 30 tahun. Apabila selesai akan ditinjau kembali, apakah di perpanjang atau bagaimana?,” tanyanya.

Nah, ini merupakan investasi yang sangat menguntungkan, pihaknya tidak hanya memperhatikan kalangan usaha menengah atas juga ke bawah tetap mendapatkan khusus. “Semuanya akan kita tampung, mulai dari pedagang di pertokoan hingga PKL yang disediakan lokasi berjualannya,” pungkas Wirawan. (Yost)

bookmark
bookmark
bookmark
bookmark
bookmark