Rai gedex

Home Industri

Diposting oleh Yostiari Rabu, 26 Mei 2010

BUTUH MODAL: Kadisperindag Kabupaten Lahat Ir Agustia Budiman MM memperlihatkan hasil kerajinan tangan dari masyarakat Kecamatan Kota Lahat yang memang membutuhkan modal dalam meningkatkan usahanya, Rabu (26/5/10).




Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kabupaten Lahat Ir Agustia Budiman MM didampingi Staf Industri Haidir Isman mengatakan, kerajinan tangan yang dihasilkan oleh masyarakat memang masih membutuhkan modal dalam meningkatkan usaha dan pemasaran hingga ke luar Sumatera Selatan (Sumsel).
“Memang mereka saat ini yang dibutuhkan modal, dalam meningkatkan kerajinan tangan dan pangsa pasar, hingga dengan demikian hasil yang diperoleh akan lebih baik dan bagus,” katanya ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/5).
Sebab, lanjut dia, kerajinan tangannya sifatnya baru sebatas skala Home Industry (industri rumah tangga, red) yang memang dalam mengepakkan sayapnya diperlukan dana yang tidak sedikit, karena perihal pemasaran pun ikut andil di dalamnya.
“Mereka dalam memasarkan produk yang dihasilkan dimasukan ke toko souvenir, swalayan, dan toko kecil sekalipun. Untuk itulah dana memang menjadi kebutuhan mendasar. Mengingat permintaan di pasaran begitu tinggi setiap bulannya,” ungkap Agustia.
Nah, kebanyakan pelaku kerajinan tangan ini berasal dari Kota Lahat sendiri, seperti di Gunung Gajah, Talang Kapuk, Kota Baru, dan Pagar Agung. Dan tentunya dengan beraneka jenis macam model yang dihasilkan.
“Lihat saja, di etalase, ini merupakan hasil produk yang diproduksi oleh pelaku home industry yang memang membuat dan memasarkan hingga ke Kota Palembang, dimana setiap bulannya permintaan akan barang selalu meningkat. Ini sangat berpotensi dalam melebarkan sayap,” jelasnya.
Contoh produknya? “Ya, seperti ikan-ikanan, kantungan kunci, tempat tisu, guci yang kesemuanya berasal dari kerajinan tangan di Kecamatan Kota Lahat, bahkan di Kecamatan Pajar Bulan berupa anyaman bambu pun menjadikan potensi dalam menggali produk untuk di pasarkan hingga ke luar Sumatera Selatan. Dan tentunya ini memerlukan perjuangan dalam memperkenalkan produk tersebut dan biaya yang tidak sedikit,” tutur Agustia.
Agustia mengharapkan, bila perlu pihaknya akan mempelajari untuk bekerjasama dengan pihak ketiga, sehingga hasil karya anak bangsa tersebut sepatutnya dapat di pasarkan.
“Apabila kita selalu bergantung pada dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), jelas tidak akan mencukupi. Oleh sebab itu, jalan terbaiknya adalah melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yang betul-betul berminat dan membidangi dalam memasarkan produk, tentunya ini akan cepat sekali berkembang industri kerajinan tangan ini,” pungkasnya.

bookmark
bookmark
bookmark
bookmark
bookmark